K-PARTY FEST 2025: PERPADUAN HARMONIS KOREA DAN JAWA DI JOGLOGRAVITASI INDONESIA

Bantul, DIY – Lantunan tembang Jawa yang mengalun merdu diiringi tari klasik Golek Ayun-Ayun di Joglo Gravitasi Indonesia pada Sabtu (4/1) menandai dimulainya K-Party Fest 2025.

K-Party Fest, sebuah festival yang memadukan keindahan budaya Korea dengan kearifan lokal Jawa. Festival yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Widya Mataram Yogyakarta ini mengangkat tema “CULTURE X CHANGE”.

Berbeda dengan gelaran K-Party pada umumnya yang hanya berfokus pada budaya Korea, K-Party Fest 2025 yang kami persembahkan hadir dengan konsep unik yang mengintegrasikan

unsur budaya Jawa. Pemilihan Joglo Gravitasi Indonesia yang berlokasi di Kasihan, Bantul, sebagai venue utama bukan tanpa makna. Joglo, yang telah ditetapkan sebagai Rumah Adat Jawa, menjadi simbol penting dalam mewujudkan visi acara ini.

Antusiasme pengunjung terlihat sejak sore hari, dimana para peserta telah memadati area Joglo sejak pukul 17.30 WIB. Festival ini menampilkan rangkaian acara yang dimulai dengan pertunjukan Tari Golek Ayun-ayun, dilanjutkan dengan acara inti berupa Relay Play Dance dan Noraebang yang berlangsung hingga malam hari.

Acara yang didukung oleh 11 sponsor utama dan 15 media partner ini juga dimeriahkan oleh kehadiran 10 tenant yang menawarkan berbagai produk, mulai dari makanan hingga pakaian. Para pengunjung juga berkesempatan memperebutkan gelar Best Audience dengan hadiah menarik dari para sponsor seperti Emina, Dazzle Grove, Roka Ramen, dan Azen Coffee.

K-Party Fest 2025 hadir sebagai wadah kreativitas yang mengusung semangat pelestarian budaya lokal di tengah derasnya arus budaya global. Event ini merupakan bagian dari tugas praktik mata kuliah Manajemen Event dan menjadi bukti nyata komitmen generasi muda dalam menjaga relevansi budaya tradisional di era modern. Dengan harapan yang besar agar Event ini dapat menjadi gambaran maupun pengingat bahwa sederas apapun arus budaya lain yang masuk dalam budaya kita, kita harus tetap kuat pada budaya asli kita.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *